Jumat, 11 Desember 2009

ISV For Retail Bussiness

We are an ISV build specialized software for retail bussiness and we also provide consultation for the owner to take ahead and make their bussiness more affordable and more comfortable to do

Kamis, 03 September 2009

Hadiah Dari Alnect.Com Akhirnya Diterima

Setelah menunggu sejak 20 Agustus 2009 lalu, akhirnya hadiah kemenangan kami di kontes blog periode 1 yang diadakan alnect.com telah sampai di rumah kami dengan tanpa cacat. 

Inilah hadiah yang kami terima, sebuah flashdisk Kingston 2GB


Terima kasih kami ucapkan atas hadiah tersebut. Semoga alnect.com berjaya selalu.

(daftar pemenang kontes blog alnect.com dapat dilihat di sini, sedang artikel blog tulisan kami yang memenangkannya dapat dilihat di sini)

Minggu, 19 Juli 2009

Jalan-Jalan Memanfaatkan KA Komuter Surabaya Sidoarjo

Minggu, 19 Juli 2009

Hari ini, pk 14.15, kami, dengan naik motor bebek, sampai di Stasiun Waru, Sidoarjo, tepat di seberang pintu keluar Terminal Bungurasih. Kami, yaitu saya, istri dan Ezra anak kami yang paling kecil, berencana melakukan perjalanan ke Sidoarjo dengan menggunakan Kereta Api Komuter Surabaya-Sidoarjo. KA Komuter akan tiba sekitar pk.14.30. Hal ini kami lakukan karena anak kami yang telah berumur 2,5 thn ini, sangat menyukai kereta api, baik dalam wujud mainan maupun aslinya.

Namun ada satu hal yang sangat mengganggu yaitu ketiadaan tempat parkir. Bukannya tidak disediakan oleh pihak Stasiun, namun lahan parkir yang ada tulisan "Parkir Umum 24 Jam" ternyata tutup. Setelah bertanya sana-sini, memang tidak ada kemungkinan parkir di stasiun. Jadi kami harus memparkir motor di parkir umum di sekitar stasiun. Parkir terdekat katanya di pasar, namun karena pasar sudah tutup, maka kami merasa sangat tidak aman memparkir motor kami di sana. Parkir terdekat lain adalah di parkir umum di sekitar terminal Bungurasih. Hanya saja kami memutuskan tidak melakukan hal itu karena terlalu jauh untuk jalan kaki, dan parkir tersebut berada di seberang stasiun, sehingga jika motor diparkir di sana, maka rute untuk menempuh perjalanan ke sana menjadi jauh karena berputar di bundaran Waru.

Sebenarnya kedatangan kami ke stasiun pada pk.14.15 sangatlah tepat, karena jadwal kedatangan KA Komuter berikutnya adalah pk.14:30. Namun mau bagaimana lagi, ketiadaan parkir yang aman, membuat kami memutuskan untuk mencari stasiun komuter yang memiliki tempat parkir aman.

Setelah berpikir kesana kemari, akhirnya diputuskan untuk menuju dari Giant Maspion (=Maspion Square Mall). Mengapa? Karena tepat di depan Giant Maspion ada stasiun KA Komuter, dan tentu saja Giant Maspion memiliki parkir yang luas dan bisa digunakan mulai pagi hingga malam.

Akhirnya sampailah kami ke Giant, dan setelah memparkir motor, kami langsung menuju stasiun KA Komuter. Sayangnya jadwal keberangkatan KA dari stasiun ini tidak sesuai dengan kedatangan kami. Kami tiba pk.14:30, dan kereta terakhir sudah lewat pk.14:00 tadi. Dan kereta berikutnya adalah pk.16:30.  Kami pun memutuskan tidak jadi berangkat ke Sidoarjo, kita rencanakan melakukan wisata mini ini besok, sekalian membawa anak kami yang pertama, yang kebetulan hari ini pergi berwisata dengan nenek dan tantenya ke Taman Safari Prigen.

Berdasarkan data jadwal keberangkatan kereta dari stasiun Maspion Square, yang dimulai dari 8.30, 11.30, 14.00, 16.30, dst ... maka kami memutuskan untuk melakukannya besok pagi mengambil kereta pk 8.30. Lalu direncanakan berwisata kecil-kecilan di Ramayana dan mungkin Sun City Sidoarjo (krn kedua mall ini yang paling dekat jarraknya dari stasiun Sidoarjo). Waktu wisata akan diakhiri pada pk.11.00 atau 12.00 tergantung jadwal keberangkatan kereta komuter dari stasiun Sidoarjo yang dekat dengan waktu akhir wisata mini keluarga kami.

Puas dengan rencana besok tersebut, kami pun jalan-jalan saja memuaskan diri, menghilangkan sedikit rasa kecewa kami, di dalam mall Maspion Square.

Sabtu, 18 Juli 2009

Review Modem GSM 3G/HSDPA Prolink PHS-100 di Alnect Computer

Alnect computer Blog Contest


Hari ini bertepatan dengan 4 bulan umur kami menggunakan modem GSM 3G/HSDPA merk Prolink model PHS-100. Kami menggunakan produk ini karena kebutuhan akan koneksi internet dimanapun, yang tidak bisa dilakukan jika kami apply koneksi internet via kabel, terutama karena area hotspot WiFi juga cukup jarang dan biasanya juga lambat karena banyaknya pemakai terutama kalo hotspot tersebut gratis. Pemilihan jaringan 3G karena hanya melalui jaringan inilah kecepatan koneksi dapat mencapai kriteria kami, dibandingkan jika menggunakan jaringan CDMA. Berikut adalah review terkait pemakaian produk tersebut dalam jaringan Telkomsel Flash Unlimited berkuota 256 kpbs.

PHS-100 adalah modem yang compact dan sangat tangguh dalam koneksi. Hampir di semua tempat dimana kami pernah berada, koneksi dapat terjalin dengan baik. Jika tidak bisa melakukan koneksi dalam HSDPA, maka koneksi secara WCDMA pun dapat memberikan kecepatan koneksi yang baik, bahkan di area tertentu, karena ketiadaan jaringan 3G, maka dalam jaringan GPRS pun, modem ini memberikan koneksi yang baik dan tidak mudah putus.


Kehebatan status koneksi ini, karena setting koneksi modem ini memang tidak didefault ke auto atau kombo (koneksi di dua frekuensi berbeda), namun pasti diset ke 3G only atau 2G only. Perlu diketahui bahwa setting koneksi sistem "only" akan memperkuat kemampuan koneksi, karena modem akan berusaha memperkuat sinyal, sebelum benar-benar putus karena lemahnya sinyal. Dan modem ini kami nilai mencukupi untuk kemampuan penguatan sinyal, sehingga dengan sinyal 1 strip pun, koneksi internet tetap lancar.


Pilihan frekuensi jaringan disediakan cukup banyak oleh modem ini, mulai dari
  1. 2G 850
  2. 2G 900
  3. 2G 1800
  4. 2G 850/1900
  5. 2G 900/1800
  6. 3G 2100
  7. 3G 850/1900
  8. kombo 3G 2100-2G 900/1800
  9. kombo 3G 850/1900-2G 850/1900
  10. Auto
  11. All GSM
sehingga semua jaringan yang dimiliki oleh penyedia jaringan selular di dunia dapat dilayani modem imut ini. Sehingga modem ini pasti tidak akan mempersulit mereka yang suka bepergian ke luar negeri.



Dalam paket modem PHS-100, disediakan pula kabel extention USB sepanjang kurang lebih 30 cm. Meskipun modem dapat dicolokkan langsung ke port USB, namun pemakaian kabel USB akan sangat memperkuat sinyal. Jadi kabel USB menjadi semacam antena luar untuk modem ini. Selalu gunakan kabel di lokasi-lokasi yang memiliki sinyal lemah. Dan tampaknya kabel ini tidak bisa diganti dengan kabel USB sembarangan, karena pemakaian kabel extention USB lain, justru akan memperlemah sinyal. Kami sudah mencobanya beberapa kali, karena pada awalnya kami tidak yakin akan perlunya kabel pendek yang kami sempat nilai membuat ribet. Namun kekuatan PHS-100 tampaknya ada di kabel extention USB tersebut. Jadi jangan sampai kehilangan kabel tersebut.


Modem ini hanya dapat digunakan di Windows, karena driver yang disediakan memang hanya untuk Windows. Dengan prinsip plug and play, maka secara otomatis driver modem yang sudah ditanam di dalam chipset modem, akan diinstall jika driver belum pernah diinstall dalam OS. Bila driver sudah ditanamkan dalam OS, maka prinsip plug and play akan secara otomatis menghidupkan modem dan mengaktifkan program Modem Manager, sehingga user dengan mudah dapat melakukan koneksi internet dengan cepat.


Kelebihan yang dimiliki modem ini adalah driver yang tertanam di chipset, bersifat read-only. Artinya driver modem tidak akan mungkin tertular virus. Jika modem tidak rusak, maka driver modem dijamin akan aman. Hal itulah yang menyebabkan dalam paket penjualan modem ini, tidak disertakan CD instalasi sebagaimana lazimnya perangkat keras dipaketkan. Inilah fitur yang paling berbeda dari modem 3G lain. Modem lain menyimpan drivernya dalam rupa flashdisk, sehingga sangat rawan terkena virus, dan rawan terhapus atau terformat secara tidak sengaja.


Kelebihan lain lagi adalah Prolink sebagai vendor modem ini, menyediakan garansi 1 tahun, sehingga pemakai sangat terlindungi. Dan jika anda membeli modem ini dari Alnect Computer, lewat tautan berikut (klik disini), maka anda, calon pembeli modem PHS-100, akan mendapatkan tambahan garansi selama 30 hari dari Alnect, sehingga anda benar-benar akan terlindungi dari kerugian karena mendapat modem yang rusak.


Bentuknya yang manis, berwarna hitam dengan pinggir oranye menjadi modem PHS-100 ini adalah pilihan tepat bagi para internet-goers. Apalagi harga yang ditawarkan, terutama oleh Alnect Computer, juga terjangkau.

Jumat, 17 Juli 2009

My First Online Experience


Pertamakali aku mengakses internet adalah saat aku mulai memasuki dunia kerja, setelah menamatkan kuliah selama 7 tahun ... fiuh lama juga ... kebanyakan kerja memberi les privat sih :). Saat itu telkomnet instant menjadi pilihan satu-satunya untuk berinternet dengan biaya murah, eh ya bukan murah sih, cukup mahal untuk kantongku, namun telkomnet adalah satu-satunya alat saat itu. Di masa itu, modem berkecepatan 56 kbps adalah alat komunikasi super canggih. Modemku itu adalah modem yang sampai detik masih aku pakai di rumah, jika pilihan koneksi internet lain yang lebih maju (HSDPA, 3G atau Speedy) sedang mogok kerja atau lelet (lambat). Modemku adalah barang jadul namun masih berfungsi baik (krn belum pernah kesambar petir :)), mungkin sudah waktunya masuk museum ... hihihi.

Oke cukup sudah bicara barang keras ... sori, bahasa kerennya hardware. Sekarang kita bicara softwarenya (a.k.a barang lembut ;p ). 

Software aplikasi internet yang saat itu aku pakai hanya dua. Yang pertama adalah email, untuk mengikuti milis dan berkirim surat ke kolega atau client. Sebagai penggemar ;p telkomnet, maka mau tidak mau aku memakai mail.telkom.net sebagai email utama. Enaknya, gratis, email bisa diakses secara offline pake outlook express... ndak enaknya, kapasitas mail telkom sedikit, walau untuk jaman itu (sekitar thn 2000-an), email telkom masih mencukupi. Sekarang aku sudah pindah ke gmail dan mail telkom aku pakai hanya untuk registrasi ke situs-situs aneh.

Software kedua, adalah chatting. Aplikasi yang kupakai pertama kali saat itu adalah Microsoft Chat (maklum masih males download ICQ atau pun mIRC sehubungan dengan lambatnya proses download :)) Jadi aku pakai aplikasi yang disediakan OS saat itu. Setelah daftar dan diterima, maka mulai mencari warung-warung (entah istilah ini bener tidak ... dah lama ndak chatting lagi). Akhirnya ada warung yang menarik hati, maka kumasuki warung itu.

Disana ada satu cewek, si penunggu ... wkwkwk kaya penunggu pohon keramat :) ... bukan maksudku si pemilik warung itu, maka aku chat dengan dia. Basa basi sana sini pake basa english. Akhirnya muncul dua orang lagi, semakin ramai, dan semakin menjurus ke arah seks ... hehehe ... aku ya seneng-seneng aja, walau agak risih, maklum baru pertama :). Tiba-tiba cewek penunggu, eh penunggu lagi, bukan si pemilik warung, kemudian menawari aku gambar dirinya. Aku menganggukkan kepala ... eh salah ... aku ketik "Oke". Maka harddisk berputar, sinyal modem berkelip, dan akhirnya ... dengan harap-harap cemas, karena konotasi buruk di kepala, akhirnya muncullah link file untuk dibuka.

Klik, kubuka file gambar tersebut ... dan ... bump!! eh ini bukan meledak ... tapi sensasinya begitu, karena gambarnya sungguh waooo ... :)

Lalu ... bump!! ini juga bukan meledak ... tapi komputer tiba-tiba shutdown sendiri dan tidak bisa restart lagi.

Selidik punya selidik, ternyata gambar file itu, ada virusnya ... wkwkwk ... makanya jangan suka akses situs atau pun download file porno ...

Sejak itu aku tidak pernah chatting lagi, sampai tahun ini, aku apply YM karena sodara-sodaraku semua menggunakannya karena mereka capek menggunakan chat di facebook yang mudah putus ... yaa, cape deeh, kata mereka !

Sabtu, 11 Juli 2009

Jalan-Jalan Di KBS

Sabtu, 27 Juni 2009

Kami sekeluarga pergi ke Bonbin a.k.a KBS alias Kebon Binatang Surabaya :), untuk mengajak anak-anak jalan-jalan mengisi masa libur sekolah.

Kami baru berangkat dari rumah setelah lewat pk.10.00 pagi, jadi sampai KBS sudah cukup siang, terlalu siang bahkan, sehingga kami tidak mendapat parkir mobil di area parkir KBS, sehingga kami akhirnya mencari tempat di pinggir jalan Diponegoro.

Setelah mendapat parkir yang cukup teduh, kami pun bersiap-siap jalan ke KBS, namun rupanya tukang parkir memanggilku dan meminta uang parkir lebih dulu. Ketika kutanya berapa, dia menjawab 10.000. Haaaah, sepuluh ribuuuu, yak ampun, parkir mobil aja 10 ribu. Ampuun, deh :(.  Jadi akhirnya kami tidak jadi parkir disitu, untung diperbolehkan ama tukang parkirnya, kalo tidak ... wah bisa perang dunia ke 3.

Mobil pun perlahan-lahan keluar dari lahan parkir sempit nan teduh itu, dan pikiran mulai mencari-cari, dimana sebaiknya parkir, sempat terpikir mau pulang aja :( ... tapi anak-anakku merengek-rengek terus, terutama yang besar "Ayo pa, ke bonbin, pa!" "Ayo pa koq pulang, ayo ke bonbin". Haah susah bener :(.

Saat mobil masil berjalan perlahan, tampak di depan mata, tidak jauh dari tempat parkir platinum tadi, ada toko buku TogaMas Diponegoro. Akhirnya kami memutuskan parkir disitu, dan harganya masih masuk akal buat kami, Rp 3.000 (tiga ribu rupiah saja). Panas memang, tapi lebih baik, daripada 10 ribu. Kebetulan aku pun berkeinginan untuk mencari satu buku rohani disitu ... sekalian buat pengalih perhatian tukang parkirnya Togamas, supaya boleh nitip mobil disitu untuk waktu lama ;p.

Setelah berkeliling beberapa saat di dalam toko buku, dan tidak mendapat apa pun, kebetulan buku rohaninya juga ndak ada ... cari-cari buku anak2 yang bagus buat belajar calistung (baca-tulis-hitung) untuk anak SD kelas 1 juga tidak ada. Maka kami pun keluar dari toko buku dan mulai berjalan kaki menuju KBS. Caca, anak kami yang paling besar, langsung bergembira ria ... :-)

Tidak berapa lam sampailah kami di loket, dan kami langsung diserbu ... yang pertama, tentu saja, tukang jual kacang "kacang oom, buat keranya" "kacang oom, buat onta" ... aku ndak beli, khan aku bukan kera ;p apalagi onta :D. ... Yang kedua, selain tukang kacang, ada lagi tukang lain yang nyerbu aku, yaitu ticket-sales freelance :) ... bahasa maduranya "calo tiket" :).  "Ayo oom, tiketnya 11.000 aja, timbang panas antri" "ayo oom, nih langsung tiketnya, enak, cepat" ... Aaah ... aku ndak mau beli tiket dari mereka, ngapain ngabisin duit buat beli tiket di calo, lha kalo tiketnya palsu bagaimana ??!!?? Jadi aku tetap beli di loket. Aku beli 3 untuk diriku, istriku Ollia, dan Caca, total abis 30.000. Sedangkan Ezra karena berumur dibawah 3 tahun maka digratiskan oleh KBS.

Sambil antri, kami mendengar satu orang di depan kami, yang ngedumel (ngomel = menggerutu) kepada petugas KBS penjual tiketnya, "Pak ... pak ... masa parkirnya dimintai 10 ribu, mahal sekali". Tentu saja ama petugasnya dijawab "Pak, parkir di area parkir KBS saja, lebih murah". Aku bilang, dalam hati tentu saja, "Yo bener petugas KBS'e, makane aku parkir ndek Togamas (red. Ya benar petugas KBSnya, oleh karena itu aku parkir di Togamas).

Oke singkat cerita, akhirnya masuklah kami sekeluarga ke area KBS dan langsung disuguhi pemandangan kolam besar, yang dulu, seingatku saat kumasih kecil, ada patung komodo atau kadal di tengah-tengahnya. Cuman sekarang sudah tidak ada lagi patung itu. 

Caca langsung berteriak "Pa, Pa, ayo ke Jerapah pa ... ayo ke jerapah". Ya udah, kami pun memutuskan mengikuti keinginan dia. Maka kami pun menuju peta KBS yang tepat berada di arah kanan dari pintu masuk. Dari peta tampak bahwa kandang Jerapah dapat ditempuh jika terus ke kanan menuju kolam besar di belakang, melewati jembatan bertingkat 4 ... eh apa hanya 3 tingkat ya lupa aku ... yang pasti, jembatan ini tinggi sekali, jadi bisa melihat pemandangan kota Surabaya. 

Setelah tahu arah tujuan, maka kami pun mulai berjalan menuju ke arah yang ditunjuk peta. Tak berapa lama kami melewati arena Onta yang dipekerjakan mengangkut pengunjung berputar2 di lingkaran dalam diameter kira2 10 meter-an. Setelah puas memandangi pengunjung yang naik onta ... eh salah ... memandangi onta yang mengangkut pengunjung :) maka kami pun berjalan mendekati kandang onta di dekat situ yang kebetulan berisi seekor onta yang mungkin sedang istirahat shift siang :). 

Semakin dekat ke kandang tsb, ternyata semakin menimbulkan ketakutan pada anak2-ku, padahal saat itu ada anak seumuran Caca (6 thn-an) terlihat sedang memegang segenggam rumput di tangan untuk memberi makan langsung ke mulut sang Onta. Istriku dan aku punya pemikiran sama "Koq ndak jijik ya tuh anak" ... baru beberapa waktu kemudian terlintas pemikiran bahwa jangan-jangan rasa kejijikan kami itulah yang menular ke anak2 dan membuat mereka bertindak dalam bahasa tubuh yang sekarang kita sebut sebagai "takut".

Setelah foto2 dari jarak jauh :) ... soale anak2 takut ... maka kami melewati kadang komodo, ada beberapa kandang dan Wah banyak juga komodonya. Ada kandang yang memiliki bukit pasir ditengah-tengahnya ... mungkin sebagai tempat bertelur, dan mungkin hal itulah yang menyebabkan komodo-komodo itu tampak aktif di sekitar situ. Namun mungkin juga sih mereka aktif karena saat itu sudah hampir tengah hari, sedang panas-panasnya ... jadi sebagai binatang berdarah dingin, maka komodo pun menjadi aktif ... atau ... mungkin mereka mau punya hajat ... hajat bertelur :).

Lalu kami pun berjalan terus melewati klinik hewan, lalu ponten (nama lain WC umum :) ). Kemudian sampailah kami di samping sebuah kandang buesaar. Namun sayang terkunci. Kandang ini kandang burung super besar. Tampaknya menarik kalo bisa masuk ke sana, tapi sayang terkunci. Tidak ada alasan atau pengumuman yang menyebutkan kapan kandang besi itu dibuka.

Akhirnya kami sampai di jembatan susun. Kami tidak menaiki jembatan ke tingkat-tingkat atas, karena anak kami tidak mau naik ke atas saat ditawarkan karena dia ingin langsung ke kandang jerapah. Maka kami pun berjalan di bawah melewati dua jembatan kayu berkanopi tumbuhan merambat yang dibuat untuk menyeberangkan kami melewati parit. Di jembatan pertama, kami sempatkan foto-foto menghadap ke sisi kanan jembatan, memfoto kera hitam berlengan panjang melebihi panjang badannya, yang tampak sedang berayun-ayun di pepohonan di pulau kecil di seberang parit.

Kami juga memfoto kambing gunung yang tampak meloncat-loncat di gunung-gunungan di seberang parit sana sebagai latar belakang. Saat kami melihat-lihat pemandangan inilah, kami melihat seperti ada sesuatu yang timbul tenggelam dari air parit yang coklat kotor. Sempat kami agak ngeri juga. "Apa itu?" "Ularkah?" "Hiii ..." Maka kami meneruskan perjalanan dengan perlahan dan terus menyeberang sambil tetap bertanya-tanya soal benda hidup misterius yang timbul tenggelam.

Melewati jembatan kedua, kami jadi agak sungkan, karena kami harus permisi kepada satu keluarga (bapak, ibu dan 1 anaknya)  yang duduk ditengah jembatan sambil makan nasi bekal makan siang mereka. Duh :( ... kenapa sih mereka makan di tengah jembatan yang sudah sempit itu, khan ini jalan umum. Memang sih, bagus juga pemandangan disitu, seperti pemandangan di film-film romantis :) cuman bedanya sungai disini airnya kotor ;p dan duduknya bukan di padang rumput tapi di jembatan sempit.

Setelah melewati jembatan, kami mampir ke sisi kiri jembatan. disini terlihat satu danau kecil dengan pulau-pulau kecil di tengah danau berisi kera-kera dan burung-burung berterbangan bebas. Saat inilah kami melihat benda misterius yang tampak di air kecoklatan, benda yang sama dengan yang kami lihat di sisi kanan tadi. Setelah kami amati lebih seksama barulah kami menyadari bahwa sesuatu itu adalah ... kura-kura yang cukup besar. Binatang ini tampak bergerombol di pinggir parit menunggu pengunjung yang melemparkan makanan, entah roti entah nasi, pada mereka.

Puas melihat kura-kura tersebut, kami melanjutkan perjalanan melewati kandang harimau putih, lalu singa, dan harimau. Semua binatang ini tampak tidur-tiduran saja. kecuali satu ekor singa betina yang tampak mengais-kais pintu kandangnya yang tertutup, entah apa yang diinginkannya, mungkin kepanasan terpanggang matahari :) ... atau lapar ... atau mau buang hajat ;p.

Akhirnya sampailah kami di depan kandang Jerapah, sayang Jerapahnya cuman satu, dan dia sedang makan di kandangnya, yang jaaauuuuh di sana. Jadi kami pun memotretnya sebagai latar belakang saja.

Puas menonton Jerapah sendirian tersebut. Kami melangkahkan kaki menuju kandang hewan-hewan memamah biak. Mulai dari Bison yang tiduran aja ... ada yang komentar kalo binatang ini yang dimiliki oleh Avatar (salah satu tokoh kartun yang sedang populer) ... benernya kasihan juga binatang subtropik ini ditaruh di daerah tropis, ada kemungkinan dia merasa seperti kalo kita pake mantel bulu dijemur di tengah lapangan bola siang-siang. Berikutnya melihat Kuda Nil yang cukup banyak, beberapa masih kecil, bahkan ada satu yang masih bayi dan masih bersama induknya.

Selanjutnya kami melihat Anoa, lalu Rusa Totol yang cukup ramah, karena mau mendekat ke kandang dan bisa dielus-elus pengunjung termasuk kami. Hanya saja, Ezra tampak takut memegang binatang ini, yang baunya bagai kambing, yang memang masih satu sodara :) ama rusa itu.

Setelah kambing eh salah, rusa-rusa itu, sampailah kami ke kandang besar berisi Gajah. Wah, baunya sungguuuh harum ;p Kalo anda pernah mengenal bau kandang kambing saat mendekati hari raya Idul Adha, maka bau kandang Gajah berkali lipat dari kandang Kambing. Ya, sudah jelas, wong badannya Gajah saja begitu besar. Sempat pula liat Gajah sedang pipis, waduuuh, airnya ada 1 galon Aqua mungkin :), dan bau pesingnya ampuun. Padahal jarak kami dengan Gajah dipisahkan dengan parit yang cukup lebar, tapi bau itu aduuh ampun deh. Setelah mencari-cari spot yang tepat, maka kami mulai bisa menikmati sungguhan aksi-aksi para Gajah.

Ada satu gajah jantan yang dikurung dan pintunya digembok rantai. Gajah ini mungkin "bete"  dikurung, jadi dia menghentakkan pintu hingga berbunyi "jedhueeeng". Pintu itu menggunakan pipa besi diameter 15cm yang tampak kokoh, tapi ketika gajah itu menhentakkan pintu itu, wuih, sungguh ngeri juga mendengar suaranya.

Gajah lainnya adalah gajah betina, ada satu yang tampak berpose dengan mendongakkan kepalanya dan menarik belalainya keatas kepala. Dia berpose demikian karena ada pengunjung yang menawarkan segepok kacang. Sungguh tampak lucu, sayang kami tak sempat memotret pose itu. Sayang pula kami tak membawa kacang, sehingga tidak bisa membujuk dia untuk berpose lucu itu lagi. Kami tunggu-tunggu pengunjung lain mungkin ada yang mencoba membujuk, tapi sampai kami bosan, tidak ada lagi yang berniat melakukannya.

Kemudian, kami tertarik dengan satu ekor gajah yang dikandangkan sendirian tepat di seberang kandang besar tadi. Jadi kalo kami menghadap kandang besar, maka gajah sendirian itu ada di belakang kami. Gajah ini seperti menunggu sesuatu. Lalu tampak seorang pawang membawa selang besar yang menyemprotkan air. Ooh oh ... rupanya Gajah ini menunggu dimandikan :). Ya, diapun mandi, dan juga minum dari semprotan air itu.  Jadi si pawang akan mengarahkan semprotan air ke mulut sang gajah, dan gajah pun akan menaikkan belalainya, sehingga mulutnya dapat terbuka lebar menerima semprotan air itu.

Ternyata gajah tersebut adalah salah satu gajah pertunjukan untuk membawa pengunjung berkeliling, karena tidak berapa lama kemudian, ada satu gajah lagi masuk ke kandang yang sama, dan dimandikan pula. Gajah-gajah ini dilatih untuk dapat membawa pengunjung berkeliling satu arena berdiameter 10 meter. Hahaha ... rupanya ini waktunya gajah-gajah istirahat setelah bekerja sepanjang pagi hingga tengah hari.

Kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke rumah karantina hewan yang sakit, ada satu beruk, dan satu ekor orangutan. 

Melanjutkan perjalanan, anak-anak mulai merengek pengin beli CottonCandy(Gula Kapuk), satu manisan terbuat dari gula yang dicairkan dengan api kecil lalu diputar sehingga membentuk serat-serat mengembang besar. Kami memilih yang putih, supaya masih asli tidak ada pewarnanya ... yah sudah menjadi rahasia umum, kalo pewarna biasanya pakai pewarna tekstil yang berbahaya.

Sekarang yang bingung adalah mencari tempat duduk. Setelah toleh kanan kiri, kebetulan di dekat tempat jual Cotton Candy adalah kompleks akuarium. Maka kami pun menuju kesana, membeli tiket untuk 4 orang masing-masing sebesar 3 ribu rupiah. Dan kami masuk kompleks itu dan mulai duduk di bawah rimbunnya pohon, ahh sedap :). Satu Cotton Candy kami nikmati berempat. Roti bekal dari rumah pun kami embat disini, lalu menghabiskan bekal minum pula.

Puas makan-minum kecil, kami menuju langsung ke akuarium ikan. Akuarium berisi ular tidak kami lihat, karena istri dan Caca tidak mau lihat binatang itu ... geli katanya (jijik mungkin lebih tepat ya). 

Kami ke akuarium air asin dulu. Waah sungguh sayang isinya tidak terawat, meskipun airnya bersih, namun keindahan karang-karang tidak tampak lagi. Hanya tampak kusam dan kusam dimana-mana. Sepertinya karang-karang itu sudah mati dan tidak diganti. Yah, harus diakui merawat biota air asin memang sulit, jauh lebih sulit dari biota air tawar. Itulah kenapa karang-karang asli di lautan sana, harus dijaga untuk tidak disentuh, karena karang-karang itu sangat sensitif, sehingga kerusakan rantai makanan sedikit saja dapat menyebabkan hancurnya ekosistem karang.

Perjalanan berlanjut ke air tawar, disini tidak ada warna-warna semenarik air asin, karena memang biota air tawar tidak memiliki warna-warni sodaranya di lautan. Namun sayangnya akuarium disinipun tampak tak terawat, tampak kusam. Padahal kami sering melihat di toko-toko binatang peliharaan modern di mal-mal, akuarium air tawar yang menampilkan susunan biota dan tumbuhan air tawar yang indah dan sejuk di mata, penuh hijau daun, dan ikan-ikan kecil indah seperti ikan neon. Namun hal itu tak tampak di akuarium air tawar KBS. Sungguh amat disayangkan. Mungkin memang KBS sudah dilanda kesulitan keuangan seperti yang diberitakan di koran akhir-akhir ini, atau mungkin orang-orang jaman sekarang sudah sulit untuk diajak berkorban.

Dari akuarium kami melihat kolam besar berisi ikan Arapaima dari sungai Amazon yang luar biasa besarnya, bisa mencapai 3 meter besarnya. Luar biasa ciptaan Tuhan ini. 

Lalu aku dan Caca lanjut ke kandang Iguana, sementara istri dan Ezra berhenti sebentar karena sudah capek katanya. Di kandang ini tampak tingkah Iguana yang lucu dengan mengangguk-anggukkan kepala dengan gerakan menyentak-nyentak. Aku pernah melihat edutainmen di National Geographic, yang menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan lambang kekuasaan yang dimiliki Iguana.

Puas melihat Iguana, kami menuju ke gedung yang dalamnya tampak gelap gulita. Rupanya ini adalah gedung Nocturama. Gedung yang menyimpan hewan-hewan yang hidup di malam hari. Oleh karena itu ruang dalam gedung dibuat gelap, dan diberi lampu berwarna merah, agar seperti malam, sehingga binatang-binatang itu dapat dilihat pengunjung dalam keadaan aktif. Aku jadi berpikir, kasihan juga binatang-binatang itu, disuruh "melek" (=bangun) terus 24 jam :). Setelah masuk tampak burung hantu sedang tidur ... lha koq tidur, katane bakal bangun. Maka pikirku, jam biologis bagaimana pun tetap tidak bisa ditipu, "nek wayahe turu yo turu" (kalo waktunya tidur ya tidur - red.).

Berikutnya luwak (binatang sejenis musang), tapi juga tampak tidur. Lalu kelelawar - dulur'e Batman (sodaranya Batman - red.), juga tampak bergantungan dan tampak diam tertidur. Eh ... tidak, ternyata ada satu-dua yang sesekali menggaruk-garuk badan dengan ujung sayapnya yang memiliki bentuk seperti kait. Perlu diketahui sayap kelelawar sebenernya adalah seperti jari kita, hanya saja jarinya sangat panjang dan antara jari memiliki selaput tipis. Dan antara jari kelingking dengan badan juga ada selaput tipis yang menempel juga ke lengan sayap. Selaput tipis inilah yang memungkinkan sang kelelawar untuk terbang. Sementara itu, jempol sang kelelawar adalah satu-satunya jari yang tak memiliki hubungan dengan selaput, dan jempol ini berdiri sendiri dan telah berubah menjadi semacam kait.

Lepas dari ruangan yang gelap, kami sampai di ruang diorama yang berisi binatang-binatang yang diawetkan. Mulai dari ikan sampai harimau.

Setelah istri dan Ezra bergabung kembali, kami melanjutkan perjalanan menuju pintu keluar komplek akuarium itu, dengan melewati kandang-kandang berisi buaya gavial (buaya asal india) dan aligator (buaya amerika utara). 

Di kandang Gavial, kami melihat satu fenomena menarik. Yaitu tampak banyak ikan-ikan mujair yang ada hidup bersama buaya sedang menggigiti atau memakan sesuatu yang tumbuh di kulit punggung buaya yang sedang berendam di air. Unik juga. Cukup lama kami mengamatinya. Kami mencoba memfilmkan fenomena itu, namun sayang kamera kami bukan kamera film, tapi kamera digital biasa, jadi hasil gambarnya tidak jelas, belum lagi ternyata gambar hasilnya tertutup kawat-kawat pagar kandang buaya India.

Kemudian kami sampai di kandang berisi berbagai burung dara, dan kodok yang berlompatan kesana kemari. Kami sempat bingung ini kandang apa, ternyata ini adalah kandang ular piton. Ular itu cukup besar. Jadi kami berpikir, bahwa burung dara dan katak itu adalah makanan sang ular, dan ditaruh disitu supaya pawang ular tidak perlu kasi makan bulanan, biar si ular cari makan sendiri aja, toh udah tersedia. Jadi permainan "kejarlah daku maka kau kutangkap" menjadi nyata disini :).

Sebelum keluar, kami melewati kandang berisi penyu laut. Yang unik, penyu-penyu itu diberi makan kangkung. Ya, anda tidak salah baca, binatang laut diberi makan sayur darat. Penyu diberi makan kangkung. Unik.

Sekeluar dari komplek akuarium, maka badan dan terutama kaki capek luarbiasa, anak-anak pun sudah tidak protes, ketika kami menyatakan bahwa kami pulang. Kami melewati permainan anak-anak, mulai dari kebon binatang mini yang sayangnya tidak terawat. Lalu ada kolam renang khusus hanya untuk anak-anak. Ada juga flying fox, juga khusus untuk anak-anak. Ada peralatan outbound, seperti jembatan tali gantung, dan rumah pohon. Saat itu anak-anak sudah capek, sehingga tidak tertarik lagi untuk mencoba permainan-permainan tersebut. Ada untungnya juga, sehingga kami semua bisa lebih puas melihat binatang, dan kekuatan tidak dihabiskan untuk bermain-main.

Jadi, beberapa catatan hasil kunjungan kami ke KBS hari itu adalah
  1. Jangan datang ke KBS terlalu siang (diatas pk10), sebaiknya datang sepagi mungkin supaya dapat parkir di area parkir KBS sehingga tidak perlu bayar 10 ribu hanya untuk parkir.
  2. Pergilah ke KBS di hari kerja atau minimal hari Sabtu, karena KBS tidak tampak penuh sesak. Kami pernah pergi di hari Minggu. Saat itu suasana di dalam KBS tidak terlalu nyaman, karena penuh orang. Namun ini juga tergantung selera anda sekeluarga. Karena ada orang yang lebih suka, kalo KBSnya rame, sebab mereka berpikir suasana rame akan menyebabkan KBS lebih aman.
  3. Putarilah KBS dari arah kanan pintu masuk, jika ingin menikmati binatang. Dan putarilah KBS dari arah kiri pintu masuk, jika ingin menikmati kebun.
Saran kami untuk KBS
  1. Perbaiki kualitas kebon binatang mini
  2. Perbaiki juga kualitas akuarium, sungguh sayang akuarium sebanyak itu dalam kondisi tidak terawat dan tampak kusam.
  3. Kandang rusa bisa ditingkatkan untuk menjadi tempat pengunjung dapat menyentuh langsung mereka tanpa batas pagar.
Akhir kata ...
Secara garis besar, KBS tampak kotor dan tak terawat. Atau mungkin memang KBS memiliki banyak masalah intern (seperti yang ada di koran-koran dewasa ini) sehingga kondisi ini memang sudah hampir tak terkendali lagi. Namun kami tetap salut kepada pengurus dan para pawang, sehingga binatang-binatang yang ada tampaknya tidak terpengaruh kekotoran tersebut. Semoga di hari-hari mendatang, KBS dapat meningkatkan kualitas kebunnya, sehingga KBS layak didatangi keluarga-keluarga dengan nyaman.


Senin, 15 Juni 2009

The Journey Concert Paduan Suara SMAK St Louis 2009


Tanggal 25 Juni 2009 mendatang, Paduan Suara St.Louis 1 akan mengadakan konser bertema "The Journey Concert". Konser ini akan diadakan di gedung auditorium Universitas Petra Surabaya. Konser akan dimulai pk.7 malam.

Konser ini diadakan sebagai ajang pelepasan tim Paduan Suara St.Louis 1 untuk go-international mengikuti Festival Koor International di Penang, Malaysia.

Tiket dapat dipesan secara online melaluui situs http://www.kristo.mobi/thejourney/
Harga tiket mulai 25.000 untuk kelas Regular, 75.000 utk VIP dan 150.000 untuk VVIP.

Kontak person
Monica 0817427925 atau 031-91011446
Okky 081331778369 atau 031-77490398
Yulita 08121624142 atau 031-77378135

atau datang ke 
Sekretariat Paduan Suara St.Louis 1
di SMAK St.Louis 1
Gedung B lantai 2
Jl. Polisi Istimewa 7
Surabaya



Selasa, 28 April 2009

Blog Ollia Tentang Roh Kehidupan

Hari ini, istri saya (Ollia Kurniawati) membuat blognya sendiri untuk pertama kalinya.



Hooray ... saya layak berbahagia karena istri saya akhirnya berusaha keluar dari ke-gaptek-an dirinya. Meski cukup susah untuk memulai menggunakan teknologi internet, namun istri saya cukup besar semangatnya dalam berjuang agar bisa mem-publish artikelnya yang pertama.

Blog istri saya ditempatkan di situs multipy.com, yang sebenarnya bukanlah situs untuk blog yang sebenarnya. Multiply sebenarnya situs jejaring sosial semacam facebook, namun mempunyai home page yang dapat diakses oleh siapa pun yang mengetahui alamat situs kita di multiply. Karena istri saya tidak sempat lagi untuk memilih-milih, maka langsung dicoba blognya di situs tersebut.

Berikut adalah alamat lengkap situs blog perdana istri saya http://rohhidup.multiply.com

Blog istri saya lebih mengarah ke spiritualitas yang lebih dalam daripada blog refleksi-kami ini. Disana kita akan mendapatkan ayat-ayat Kitab Suci dari agama yang kami anut. Disana kita mendapatkan refleksi kehidupan berdasarkan ayat-ayat tersebut. Itulah sebabnya situs istri saya dinamakan Roh Kehidupan.

Kesimpulan dari tindakan istri saya ini adalah janganlah kita meremehkan atau bahkan mengabaikan ketidakmampuan kita, kita pasti bisa sepanjang kita mau.

Minggu, 26 April 2009

Science atau Iptek Yang Murni

Kami termasuk orang yang menyukai "science". Kata science sulit dipadankan ke bahasa Indonesia. Kata "ilmu pengetahuan" bisa saja dipadankan padanya, namun menurut kami, kata tersebut masih kurang tepat karena kata "ilmu pengetahuan" menyempitkan arti kata "science".

Menurut kami, science yang benar adalah fakta ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara sederhana dan berdasarkan kenyataan yang bisa rasakan dengan pancaindra kita. Definisi ini merupakan pendekatan definisi science menurut Gereja Katolik - baca artikel yang membahas definisi  tersebut di sini [dlm bhs Inggris]. Catatan: kami tidak sepenuhnya setuju dengan isi artikel lain yang disediakan oleh situs yang kami tautkan, namun kami menyukai logika/cara berpikir yang dipakai pemilik situs). Maksudnya adalah jika kita mendapatkan satu teori baru, maka teori tersebut harus dapat dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari. Jika teori tersebut masih dalam taraf teori, tidak bisa dirasakan, tidak bisa disentuh, hanya tampak dalam layar komputer, masih dalam bentuk virtual, atau berbentuk simulasi. Maka kami menyatakan teori tersebut masih teori, belum nyata, dan hal itu bukan science.

Jadi science (untuk selanjutnya kami pakai kata iptek agar tidak menggunakan bahasa asing) yang benar - yang murni adalah uraian dalam bahasa manusia (biasanya bahasa matematika) atas perilaku yang alam lakukan. Iptek bukan hasil investasi atau manifestasi atau inovasi manusia, namun iptek yang murni adalah hasil investigasi yang dapat diuraikan dan diterapkan dalam berbagai bentuk lain secara sederhana.

Dengan definisi yang kami pahami tersebut, maka kami menjadi penyuka hal-hal yang membicarakan teknologi sederhana, semacam alat destilasi air yang dibicarakan oleh situs yang kami tautkan.  Suatu sistem sederhana berbasis fisika murni. Prinsip sistem destilasi tersebut sama dengan mainan anak-anak berbasis ilmu pengetahuan yang dituliskan oleh Hans Jurgen Press dalam bukunya yang sudah diterjemahkan menjadi bahasa Indonesia oleh Angkasa Press berjudul "Bermain Dengan Pengetahuan" di nomor 93 (lihat katalog buku tersebut disini sayang kami tidak berhasil mendapat toko yang menjual buku ini lagi secara online). Buku ini adalah buku yang sungguh bagus, sebuah buku kecil tentang iptek untuk anak-anak, berisi 200 mainan berdasar teknik fisika dan matematika murni. Banyak mainan anak-anak disini yang dipakai sebagai dasar dalam kuis tentang iptek "Galileo" yang ditayangkan di salah satu televisi swasta beberapa tahun lalu (temukan berbagai hal tentang kuis ini dari Google di sini).

AngkasaPress menerbitkan 2 buku lain dari Hans Jurgen Press, yaitu "Rahasia Sehari-hari" dan "Melacak Alam. Keduanya juga menggunakan dasar-dasar iptek yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan kami memiliki keduanya. Dan ketiga buku tersebut adalah buku bacaan favorit kami.

Sungguh, kita haruslah memakai iptek dalam arti yang sederhana, ajarkan hal itu kepada anak-anak anda, agar mereka nantinya tidak menjadi profesor yang hanya tahu teori namun tidak tahu prakteknya. Karena apa artinya iptek, kalo hanya teori dan penuh spekulasi dan asumsi, tanpa dasar nyata, dan sulit untuk diterapkan untuk kehidupan sehari-hari.

Terakhir adalah artikel "Unscientific Science" oleh Unity Publishing, sebagai penutup.
Enjoy ... 

Minggu Paskah ketiga, 26 April 2009

Jumat, 24 April 2009

Pengalaman Lampu Mati

Sebuah istilah yang saat ini sering terdengar "Lampu Mati", maksudnya adalah PLN menyetop pasokan daya listrik ke rumah-rumah.

Kemarin, hari Kamis, tgl 23 April 2009, dari pk.17:00 s/d 20:00, listrik mati di daerah tempat tinggal kami. Maka semakin malam, semakin anak-anak tidak tenang, karena mereka takut kegelapan. Maka berbagai upaya dilakukan agar mereka dapat tenang, mulai mengajak bermain, pembantu kami menggunakan handphonenya untuk memperlihatkan games, juga film yang dia ambil saat anak-anak nonton tv dan bermain. Juga kami sempatkan mengajarkan anak-anak tentang lilin yang kami pasang, apa bahayanya. Kemudian memperlihatkan cara memasang lampu teplok (menurut blog barang jadoel namanya lampu kemah, gambar dibawah diambil dari blog tersebut, punya kami warnanya merah)

Setelah suasana cukup terang dengan lampu teplok dan dua lilin, maka anak-anak mulai bisa tenang dan menyelesaikan acara makan malam.

Setelah mendapatkan informasi dari saudara kami (yang juga mengalami pemadaman listrik) bahwa pemadaman listrik kali ini menyeluruh di daerah Surabaya dan sekitarnya (berdasarkan informasi dari radio Suara Surabaya, berita lengkapnya lihat di sini) maka kami menyadari bahwa langit pastilah cukup gelap sehingga kami bisa melihat bintang-bintang dengan cukup jelas.

Dan memang benar, bintang-bintang terlihat cukup jelas. Yang tadinya samar-samar bahkan tidak terlihat karena terangnya lampu kota, sekarang menjadi cukup jelas. 

Saat itu, bintang Sirius dari Rasi Canis Mayor (rasi yang berdekatan dengan rasi bintang Orion) terlihat sangat gemerlap, mendekati bintang Kejora (Planet Venus) di pagi/sore hari. Bentuknya seperti gambar dibawah ini jika dilihat secara timur barat (kita menghadap ke barat).
Atau kalo dilihat secara utara selatan (kita menghadap utara) gambar menjadi seperti ini
Setelah melihat melalui aplikasi GoogleEarth (download di sini) yang memiliki fitur Sky (menu View | Switch To Sky), maka tampillah gambar seperti ini.
Bintang Sirius tampak berada di dada sang anjing (= Canis). Bintang Sirius sangat mudah ditentukan karena letaknya persis berada satu garis perpanjangan dari garis sabuk Orion (satu deret berisi 3 bintang).

Malam itu, selesai makan malam, kami pun keluar rumah, dan melihat-lihat langit, menunjukkan pada anak-anak, rasi-rasi bintang terkenal (Orion, Canis Mayor, Salib Selatan) yang kebetulan tampak saat itu. Sayang kami tidak bisa memotretnya karena kamera kami hanyalah kamera pocket 3,5MP.

Seandainya pemadaman listrik tidak terjadi, maka cukup sulit untuk menunjukkan kepada anak-anak suasana langit, karena terangnya lampu.

Dalam hidup ini, seringkali ketidakenakan suasana (seperti mati lampu) akan memberikan suasana berbeda (seperti melihat-lihat langit) yang menyenangkan. Jadi, seperti kami jelaskan pada anak-anak kami, janganlah takut bila berada dalam satu suasana yang tidak menyenangkan, karena pasti ada suasana lain yang menggembirakan di balik suasana yang muram itu.

Minggu, 19 April 2009

Mata Hati Lebih Penting Dari Mata Sejati


Kami memiliki satu buku yang sangat kami sukai berjudul Jangan Percaya Mata Anda, yang bisa anda lihat resensi isi bukunya di situswww.bukukita.com. Buku ini berkisah tentang persepsi yang kita terima lewat mata kadangkala dan pada situasi tertentu, tidak sesuai dengan kenyataan. 

Akhir-akhir ini, kami menemukan satu situs yang mendedikasikan dirinya pada genre sejenis dengan buku tersebut, yaitu www.coolopticalillusions.com 
Dan situs ini pun akhirnya menjadi tempat kunjungan favorit beberapa minggu ini. Selain gambar, situs ini juga menampilkan video yang menunjukkan ilusi-ilusi yang menakjubkan, bahkan juga menunjukkan cara membuat ilusi tersebut sehingga kita dapat membuatnya sendiri di rumah.

Ini adalah salah satu contoh gambar yang kami ambil dari situs tersebut
Kucing A, B dan C dibuat dengan derajad nilai keunguan yang sama, namun kucing C menjadi tampak memiliki shade warna ungu yang berbeda dengan kucing lainnya. Keterangan lebih lanjut, silahkan baca di situs tersebut, dengan menuju ke halaman ini Purple Cat Multiple Illusion.

Kami menyukai situs ini, karena situs selain menampilkan gambar yang sudah dibuat di masa lalu, juga menampilkan gambar yang dibuat sendiri oleh pembuat situs. Oleh karena itu situs ini memberi kesegaran dan tidak membosankan, ada sesuatu yang baru disana.

Oke, sekarang latar belakang moralnya dimana? Apa yang bisa kita pelajari bagi kehidupan kita sekarang dengan melihat gambar-gambar yang menunjukkan kehebatan Pencipta kita tersebut?

Yang pertama, mata kita adalah alat yang berharga bagi kita, sehingga kita mampu menilai dunia ini. Namun mata bukanlah satu-satunya alat. Ada alat yang jauh lebih berharga dan layak bagi kita untuk melatihnya, yaitu mata hati.

Minggu, 12 April 2009

Selamat Paskah

Selamat Paskah untuk anda semua, terutama bagi mereka yang merayakannya. Satu pernyataan yang sering diucapkan orang di media massa terutama televisi.

Paskah dalam arti umum adalah pesta atau perayaan besar karena Allah telah menyelamatkan umatNya.

Di awal mulanya, Paskah adalah peringatan pembebasan umat Israel dari Mesir. Namun setelah peristiwa kebangkitan Kristus yang disebut Yesus, maka Paskah menjadi peristiwa penyelamatan baru yang bukan eksklusif bagi sekelompok orang, tapi bagi semua orang.

Ya, saya katakan sekali lagi. Peristiwa Paskah yang dimulai dengan kematian Yesus di salib, dan dipuncaki dengan kabangkitanNya, adalah peristiwa penyelamatan bagi semua orang.

Maksud dari penyelamatan ini adalah bahwa semua orang telah dibayar oleh kematian Yesus, sehingga sekarang semua orang terbebas dari belenggu penjajahan dosa (tidak perduli orang itu percaya atau pun tidak).

Peristiwa penderitaan Yesus (seperti digambarkan dalam film The Passion of The Christ)  sama seperti peristiwa sembilan tulah pertama yang menimpa Mesir. Kematian Yesus di Salib sama seperti peristiwa tulah kesepuluh, tulah terbesar yaitu matinya semua anak sulung baik hewan maupun manusia di Mesir. Dan kebangkitan Yesus sama seperti terlepasnya bangsa Israel keluar dari Mesir, terbebasnya umat Israel dari perbudakan selama 400 tahun.

Jadi kita (baca: semua orang) sekarang menjadi sama seperti umat Israel di masa lalu, kita telah dibebaskan dari belenggu penjajahan dosa, sebagaimana umat Israel di masa lalu dibebaskan dari belenggu perbudakan Mesir. Pembebasan ini telah dibayar lunas dengan kematian Putra Sulung yang dikasihi Allah.

Namun kisah heroik ini, masih belum usai ... masih ada kelanjutannya, yang merupakan bagian kita untuk melakukannya. Allah, melalui diri Putra SulungNya, telah melakukan bagianNya. Sekarang ini saatnya bagi kita bertindak untuk melanjutkan sisanya, hingga kita bisa sampai di Tanah Terjanji (Sorga).

Ingat, dalam peristiwa pembebasan Israel dari Mesir, dari semua orang yang dibebaskan dari belenggu perbudakan, hanya 2 orang yang sampai ke Tanah Terjanji yaitu Yosua dan Kaleb. Bahkan Musa pun tidak sampai ke Tanah Terjanji.

Inilah saatnya bagi kita untuk bertindak, diawali dengan berjalan melalui air pembaptisan, kemudian mengikuti pemimpin yang telah ditunjuk kepada kita, taat kepadanya, menyembah Allah yang benar dari tabernakel sejati yang ada dalam Kemah Suci, berjalan dengan tekun melalui padang gurun kehidupan, tanpa menggerutu, berjalan dengan mantap dan tidak ragu-ragu menuju ke Tanah Terjanji, yaitu Sorga keabadian sejati.

Selamat Paskah

Minggu, 05 April 2009

Pada Awal Mulanya ...

Pada mulanya kami hanyalah pemakai fasilitas di internet, dan itu pun tidak banyak, hanya email, mailing list, e-banking, forum, remote admin dan facebook. Chatting adalah masa lalu, masa kini adalah Facebook.

Kemudian blog ini kami buat. Blog yang pertama bagi kami. Pertama kali kami mencicipi yang namanya menulis satu artikel. Pertama kali mencoba mempersonalisasi satu situs. Pertama kali kami berkecimpung dan menyelam di dunia internet lebih dalam dari biasanya.

Kesulitan kami adalah masih asingnya istilah dan setting. Namun kami yakin dengan sering memakai maka akan muncul kebiasaan. Yang utama memang harus Berani Melangkah lebih dulu, meskipun hanya satu langkah. Langkah inilah yang menjadi awal bagi kehidupan internet kami yang berformat baru.

Pertanyaan utama sebenarnya adalah "Mengapa kami melakukan hal ini?"
Bukankah sudah cukup menggunakan segala fasilitas paling minimum yang telah membantu hidup kami selama ini. 

Jawabannya ada secara implisit di dalam pernyataan ini : "Mengapa tidak memanfaatkan dunia maya seperti kita memanfaatkan dunia nyata untuk mengembangkan hidup kita!?" Janganlah menggunakan dunia maya untuk hiburan saja, namun gunakan untuk memperkaya kehidupan kita, secara material umumnya dan spiritual khususnya. Hiburan mungkin bisa membangun kehidupan, namun kehidupan itu tidaklah akan kokoh. Ibarat bangunan, maka hiburan adalah pondasi yang terbuat dari pasir, bukan batu karang. Kami akan coba merefleksikan hal ini dalam posting berikutnya.

Pesta Pekan Suci yang dimulai pada tanggal 5 April 2009 ini dengan Pesta Palma hingga berakhir pada tanggal 12 April 2009 dengan Pesta Paskah, juga merupakan salah satu pemicu kami, untuk mengembangkan diri kami, agar kami tidak terkungkung dalam dunia kami sendiri, namun kami harus keluar dan menyebarkan Kasih yang telah kami terima selama ini.

Terima kasih atas waktu anda membaca posting awal kami. Dan kami berharap, anda mendapatkan energi baru, setelah membaca post ini. Salam damai sejahtera ...

Dibuat saat Pesta Palma, 5 April 2009